bangsaRomawi kuno memperoleh musik dari Yunani. selama lebih dari 5 obat rumah memerintah wilayah Eropa (kecuali Jerman dan Inggris), Afrika Utara, dan daerah Turki. Oleh sebab itu kebudayaan Romawi kuno banyak dipengaruhi oleh daerah Yunani, begitu pula dalam hal musik. Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Pertanyaan baru di Seni Musikeropa bermula dari seni musik bangsa - 25277368 Ndhogb Ndhogb 03.11.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Musik eropa bermula dari seni musik bangsa A. Afrika B. Amerika latin C. Yunani D. Brazil E. Peru 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Ggordeble Ggordeble Jawaban: Amirika latin. MAKALAHSENI MUSIK - Kali ini admin postingkan makalah seni musik silahkan simak dibawah ini. BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sampai saat ini terdapat banyak musik yang ada di masyarakat dan biasa disebut dengan musik populer. Terdapat beberaapa genre musik dalam musik populer yang dapat ditemui di berbagai belahan dunia oleh karena MatakuliahSejarah Musik merupakan Matakuliah Bidang Keahlian (MKBK) yang berbasis kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Prodi Pendidikan Sendratasik, khu- Padamasa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Tahun 1976, bangunan cagar budaya ini dipugar kembali, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari. 4hJjG6C. – Sejarah Eropa klasik kuno menjadi salah satu masa yang menarik untuk dipelajari karena merupakan awal munculnya peradaban manusia di Eropa. Sejarah Eropa klasik bersumber pada dua unsur peradaban yaitu peradaban Yunani dan peradaban Romawi. Berikut penjelasannya Peradaban Yunani Sejarah Eropa klasik dimulai dengan munculnya peradaban Yunani pada era yang disebut zaman klasik. Sumardi dalam buku Sejarah Eropa Dari Eropa Kuno Hingga Modern 2019 menyebutkan bahwa peradaban Yunani Kuno bermula dengan adanya orang-orang Minoa di wilayah Kreta yang membawa kebudayaan kelahiran peradaban Yunani Kuno dari Kreta disebut sebagai Abad Kegelapan. Dilansir dari History, pada masa itu Yunani mengembangkan pemerintahan dan mengorganisir warganya berdasarkan konstitusi, mengangkat tentara, mengumpulkan pajak, dan menyembah dewa. Hal tersebut melahirkan polis atau negara-kota yang menandai lahirnya sejarah Eropa Klasik. Contoh negara kota yang terkenal adalah Sparta yang pemerintahannya berdasar oligarki militer dan Athena yang pemerintahannya berdasar ekonomi komunis. Baca juga Fungsi dan Kegunaan Sejarah Setelah pembentukan negara-kota dimulai masa kolonialisme Yunani utnuk memperluas daerah dan mendapatkan kekayaan. Henry S. Lucas dalam buku berjudul A Short History of Civilization 1953 menyebutkan bahwa Kaum Messenia menjadi korban pertama yang dijadikan budak oleh kolonialisme Sparta. Yunani terus berkembang, membawa budaya dan ilmu pengetahuan yang penting bagi perkembangan seni patung, lukisan, sastra, dan teater, filsafat, matematika, politik, ekonomi, kedokteran, serta Romawi Peradaban Romawi kuno dimulai sekitar abad ke-8 sebelum masehi di sebuah desa kecil yang terletak di Sungai Tiber. Disadur dari National Geographic, menurut legenda kota Roma didirikan oleh Romulus putra dewa perang Mars di bukit Palatine. Terlepas dari mitos tersebut, Romawi kuno menyebarkan kekuasaannya dalam sistem monarki. Hingga akhirnya sistem monarki tersebut digulingkan oleh rakyat dan kemudian membentuk Republik Romawi. Di mana kekuasaan dipegang oleh dua orang konsul yang dipilih oleh senat. Hingga beberapa abad setelahnya terjadi perebutan kekuasaan konsul antara Triumvirat tiga tokoh besar yaitu Crassus, Pompeyus, dan Julius Caesar. Perebutan kekuasaan dimenangkan oleh Julius Caesar, menjadikannya satu-satunya penguasa dan diktator Romawi pada masa itu. Pada masa kekuasannya, Caesar melakukan ekspansi Romawi. Baca juga Apa Itu Anakronisme dalam Sejarah? Kartodirdjo S. dalam buku Ungkapan – Ungkapan Filsafat Sejarah Barat dan Timur 1986 menyebutkan bahwa Julius Cesar melakukan supremasi karena ada semacam panggilan Tuhan yang harus mereka penuhi, yakni memberi peradaban kepada bangsar Barbar dan menghadiahkan berkat peradaban Romawi. Sejak saat itu terjadi banyak perang untuk memerluas Romawi seperti perang punik. Terlepas dari masyarakatnya yang senang berkonflik dan berperang, bangsa Romawi menyumbang besar perkembangan arsitektur, politik, pemerintahan, seni, dan juga sastra. Singkat cerita, peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno merupakan dua peradaban yang membangun peradaban Eropa. Keduanya memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga sistem pemerintahan dalam perkembangan manusia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. KASKUS Tarling diperkirakan sudah ada sejak era Hindia Belanda. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen sitar dan suling serta istilah 'Sing nelatar kudu eling, Eling kepada Tuhan Yang Maha Esa. memasuki tahun 1930-an, kondisi sosial masyarakat Indramayu pada era Hindia Belanda perlahan berubah. Kebiasaan pemakaian gitar, bukan lagi soal orang Eropa, banyak di antara kalangan bumiputera sudah lihai memainkannya. Salah satu tokoh yang muncul dalam perkembangan histori musik tarling adalah Sugra. Bersuara merdu dan mahir memainkan alat musik, membuat setiap dendang lagu yang dinyanyikannya mudah diminati dan disukai oleh kalangan luas. Sugra adalah seorang pribumi Indramayu yang lahir dari ayah yang mahir memainkan lagu dengan gamelan. Ayahnya, Talan, juga mahir dalam bidang seni kidung. Barangkali kebolehan Sugra dalam bermusik telah diwariskan dari ayahnya. Melalui konteks kegetiran dan realitas sosial yang ada, Sugra mulai menggubah lirik-lirik menyayat hati dengan membawa musik klasik berbalut gitar dan gamelan, sehingga terciptalah kiser—tembang tarling klasik— yang kemudian menjadi cikal bakal musik Tarling Dermayonan. Lasmiyati dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, menuliskan kisah Sugra dan histori munculnya musik tarling dalam jurnal Patanjala berjudul Sugra Tokoh Perintis dan Dinamika Tarling Indramayu 1930-1997 yang diterbitkan tahun 2020. Semakin dikenalnya alat-alat musik Eropa yang dipadukan dengan alat musik tradisional, membuat musik gubahan Sugra terdengar mengesankan. Dengan cepat musiknya tersebar luas di wilayah Indramayu dan Cirebon. Setelah diperkenalkan secara luas, Lasmiyati mengeklaim kehadiran tarling sebagai salah satu bukti adanya akulturasi kebudayaan Eropa dengan kebudayaan setempat, di mana hal itu dapat terjadi dari kehadiran Pelabuhan Cimanuk. "Seni-seni yang menjadi pembuktian sejarah akulturasi di Pelabuhan Cimanuk adalah berokan, dombret, genjring, umbul, jidur, macapat, renteng, ronggeng ketul, rudat, sampyong, sandiwara, sintren, tayuban, tari topeng, trebang, wayang golek cepak, dan tarling," tambahnya. Wajar saja, akulturasi dengan pesat terjadi di Pelabuhan Cimanuk tatkala jung-jung besar dari banyak bangsa dan negara berlabuh di sana. Kapal-kapal besar bukan hanya berhenti dari segi perdagangan saja, melainkan mengomunikasikan budaya baru. Tentang tarling yang dicetuskan Sugra sebagai gaya musik baru, sejatinya perkembangan dari notasi nada yang ia dengarkan sebelumnya dari gaya musik yang sering dimainkan ayahnya, Talan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat Ipeng Supendi, tokoh tarling yang tengah memainkan gitarnya sambil mengenakan busana muslim dan sarung, berlatar karung beras, menggambarkan kehidupan di wilayah Pantura. "Dari nada yang ada dalam gamelan, tampaknya Talan tidak paham notasi doremi. Talan hanya paham dengan notasi diatonis, sementara notasi pentatonis tidak dikuasainya," terus Lasmiyati. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

musik eropa bermula dari seni musik bangsa